4 Kejadian Nyata di Hari Halloween yang Berujung Malapetaka


 Untuk sebagian besar masyarakat Amerika Serikat, tanggal 31 Oktober adalah perayaan Halloween yang dihubungkan dengan rutinitas trik-or-treat, memahat labu hinga berdandan dengan kostum-kostum yang menakutkan.

agen togel singapore asyiknya bermain togel pasaran sydney

Halloween ialah usaha paling besar di Amerika serta adalah hari liburan komersil tersbesar ke-2 , sesudah hari Natal.


Tapi, perayaan Halloween tidak universal, tiap negara mempunyai langkah yang antik untuk rayakan peristiwa itu.


Tetapi, ada beberapa cerita riil berkaitan Halloween yang justru jadi musibah. Mengonsumsi korban sampai raib tidak diketemukan sampai ini hari.


Seperti diambil dari situs RD.com, Selasa (3/11/2020) berikut 4 peristiwa riil pada hari Halloween yang berbuntut musibah:


Di tahun 1992, seorang pelajar valuta asing Jepang berumur 16 tahun di Baton Rouge, Louisiana, bayar harga paling tinggi sesudah secara tidak menyengaja membunyikan bel pintu yang keliru dalam perjalanannya ke acara pesta Halloween, lapor Japan Today.


Yoshihiro Hattori tidak terlatih dengan lingkungan itu, saat ia serta seorang temannya datang di dalam rumah Rodney Peairs, seorang tetangga di dekatnya yang buka pintu dengan bawa pistol Magnum.


Walau Hattori diperhitungkan berbicara, "kami di sini untuk acara pesta," Peairs mengakui jika ia mencemaskan nyawanya serta memerintah murid untuk "Diam!".


Saat Hattori salah pahami perintah itu serta lagi merapat, Peairs menembaknya. Sesudah diinterogasi, aktor diamankan tetapi selanjutnya dibebaskan dari dakwaan pembunuhan. Tidak dikenali macam baju Halloween yang dikenai Hattori hingga memunculkan reaksi semacam itu.


Di hari Halloween tahun 1963, Indiana State Fair melangsungkan pameran seluncur es "Holidays on Ice" yang didatangi beberapa ratus orang.


Grand finale bukan yang diinginkan siapa saja: Tiada setahu pelaksana di Indiana State Fairgrounds Coliseum, gas propana sudah bocor dari bak paling dekat ke dalam ruang yang berventilasi jelek.


Sepanjang tindakan paling akhir yang disebutkan "Mardis Gras," gas propana terbakar, mengakibatkan ledakan menakutkan yang menggerakkan pemirsa dari bangku mereka.


Korban meninggal ialah 74, serta 400 orang yang lain beberapa luka.


Adat melempar telur kesemua orang untuk Halloween tersering dikerjakan, karena ini ialah gurauan yang tidak beresiko atau terburuk. Tetapi, rupanya itu dapat mematikan.


Itu yang berlangsung untuk Karl Jackson, petugas entri data berumur 21 tahun di Morgan Stanley, yang umumnya belum pernah tinggalkan rumah untuk Halloween, sebab menurut dia itu beresiko.


Celaka, untuk 31 Oktober 1995, ketakutan keburuknya jadi fakta, lapor New York Times.


Jackson sudah memilih untuk jemput putra kekasihnya dari acara pesta. Di tengah-tengah perjalanan, sekumpulan remaja melempari mobilnya dengan telur, hingga Jackson keluar untuk hadapi mereka. Tetapi saat ia kembali pada mobil, salah seseorang main-main memikat pistol serta tembak kepalanya dengan fatal.


Sampai ini hari, tidak ada yang mengetahui apa yang berlangsung untuk Hyun Jong "Cindy" Song, seorang murid pascasarjana berumur 39 tahun di Penn State Univesity yang lenyap tiada tapak jejak sesudah tinggalkan acara pesta Halloween larut malam di tahun 2001.


Song pernah singgah ke rekan temannya pulang untuk pagi hari, masih kenakan baju kelinci, serta terima tumpangan pulang seputar jam 04:00.


Sedikit mabok, ia sukses masuk di dalam tempat tinggalnya serta menempatkan barang-barangnya, terhitung ransel serta hp.


Ia bahkan juga pernah melepas bulu mata palsunya. Tetapi Song sendiri belum pernah nampak kembali kemudian. Penyelidik tidak mendapati bukti 'permainan curang' serta tidak ada rutinitas di kartu credit atau hpnya. Masalah itu pada akhirnya membeku serta tidak terlewati.


Postingan populer dari blog ini

Tea, weather and being on time In lovely weather today

beneficial through little ones, yet in the present conditions