Awal Krisis Penyanderaan 444 Hari di Kedubes AS di Iran
Untuk 4 November 1979, sekumpulan mahasiswa Iran menggempur Kedutaan Besar AS di Teheran, menyandera lebih dari 60 orang Amerika.
agen judi bola terbaik cara sarri merayakan scudetto
Diambil dari History.com, Selasa (4/11/2020), pemicu langsung dari perlakuan ini ialah keputusan Presiden Jimmy Sewa untuk meluluskan Shah Iran digulingkan (seorang otokrat pro-Barat yang sudah ditendang dari negaranya beberapa waktu saat sebelum peristiwa penyanderaan ini).
Tetapi, penyanderaan ini ialah langkah menegangkan untuk mahasiswa revolusioner untuk mengatakan putus dengan masa lampau Iran serta akhiri terlibat Amerika dalam soal negaranya.
Tindakan itu adalah langkah untuk tingkatkan profile intra serta internasional dari pimpinan revolusi, ulama Iran anti-Amerika Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Beberapa murid melepaskan sandera mereka untuk tanggal 21 Januari 1981, 444 hari sesudah kritis diawali serta cuman beberapa saat sesudah Presiden Ronald Reagan sampaikan pidato pengukuhannya.
Banyak sejarawan yakin jika kritis sandera membuat Jimmy Sewa kehilangan periode kedudukan ke-2 selaku presiden.
Kritis sandera Iran bermula dari rangkaian kejadian yang berlangsung nyaris 1/2 era saat sebelum peristiwa ini diawali. Sumber kemelut di antara Iran serta AS berawal dari perselisihan minyak yang makin menghangat. Perusahaan Inggris serta Amerika sudah mengatur sejumlah besar cadangan minyak Iran semenjak awalnya mereka mendapatinya.
Tetapi, di tahun 1951, perdana mentri Iran yang baru dipilih, seorang nasionalis berpendidikan Eropa namanya Muhammad Mossadegh, umumkan gagasan untuk menasionalisasi industri minyak negara itu.
Menyikapi peraturan ini, CIA serta dinas intelijen Inggris membuat gagasan rahasia untuk menjatuhkan Mossadegh serta menggantinya dengan seorang pimpinan yang semakin dapat terima kebutuhan Barat.
Lewat kup ini, bernama kode a, Mossadegh digulingkan serta pemerintah baru dikukuhkan untuk Agustus 1953. Pimpinan baru itu ialah bagian keluarga kerajaan Iran namanya Mohammed Reza Shah Pahlavi.
Pemerintah Shah ialah sekuler, anti-komunis serta pro-Barat. Selaku imbalan atas beberapa puluh juta dolar kontribusi luar negeri, dia kembalikan 80 % cadangan minyak Iran ke Amerika serta Inggris.
Untuk C.I.A. serta kebutuhan minyak, kup 1953 sukses. Kenyataannya, perlakuan ini berperan selaku mode untuk operasi rahasia yang lain sepanjang Perang Dingin, seperti pengambilalihan pemerintahan tahun 1954 di Guatemala serta agresi Teluk Babi yang tidak berhasil di Kuba di tahun 1961.
Tetapi, beberapa orang Iran benar-benar membenci apa yang mereka saksikan selaku interferensi Amerika untuk kepentingan mereka. Shah rupanya ialah seorang diktator yang beringas serta semena-mena dengan polisi rahasianya (diketahui selaku SAVAK) menganiaya serta membunuh beberapa ribu orang.
Saat itu, pemerintahan Iran habiskan miliaran dolar untuk senjata bikinan Amerika sesaat ekonomi Iran menanggung derita.
Di tahun 1970-an, beberapa orang Iran benci dengan pemerintahan Shah. Selaku protes, mereka berpindah ke Ayatollah Ruhollah Khomeini, seorang ulama yang berpedoman pergerakan Islam revolusionernya, yang nampaknya janjikan kebebasan dari masa lampau serta berpindah ke otonomi yang semakin besar untuk rakyat Iran.
Untuk Juli 1979, golongan revolusioner memaksakan Shah membuyarkan pemerintahannya serta membuat larikan diri ke Mesir. Ayatollah tempatkan pemerintah Islam militan selaku tukarnya.
Amerika Serikat, yang takut memunculkan perseteruan di Timur tengah, tidak tiba untuk bela sekutu lama waktunya. (Untuk satu perihal, Presiden Sewa, yang mengetahui catatan jelek Shah di departemen itu, hingga malas membelanya).
Tetapi, untuk Oktober 1979 Presiden Sewa sepakat untuk meluluskan pimpinan yang diasingkan itu masuk AS untuk perawatan limfoma ganas, selaku ketetapannya memiliki sifat kemanusiaan, bukan politik.
Akan tetapi, hal tersebut dilukiskan seperti "melempar ranting yang terbakar ke dalam ember minyak tanah" yang berarti membuat sentimen anti-Amerika di Iran makin meledak.
Untuk 4 November 1979, pas sesudah Shah datang di New York, sekumpulan mahasiswa pro-Ayatollah menggedor gerbang serta memanjat tembok kedutaan besar Amerika di Teheran.
Demikian masuk, mereka menyandera 66 sandera, umumnya diplomat serta karyawan kedutaan. Sesudah waktu yang cepat, 13 sandera ini dibebaskan (Sejumlah besar, 13 orang ini ialah wanita, Afrika-Amerika, serta masyarakat negara kecuali AS — beberapa orang yang, menurut Khomeini, sudah jadi target penganiayaan warga Amerika).
Beberapa saat selanjutnya, sandera ke-14 alami permasalahan kesehatan dan dipulangkan. Untuk tengah musim panas 1980, 52 sandera selalu ada di kompleks kedutaan.
Manuver diplomatik tidak mempunyai dampak yang nampak untuk sikap Ayatollah, begitupun dengan sangsi ekonomi seperti penyitaan asset Iran di Amerika Serikat.
Saat itu, walau beberapa sandera belum pernah terluka kronis, mereka alami bermacam jenis tindakan yang merendahkan serta mengerikan. Mereka ditutup matanya serta diarak di muka camera TV serta menghina banyak orang.
Mereka tidak dibolehkan untuk bicara atau membaca, dan mereka jarang-jarang dibolehkan untuk bertukar baju. Sejauh kritis ada ketidaktetapan yang mengerikan mengenai nasib beberapa sandera yaitu mereka tidak tahu apa mereka akan disiksa, dibunuh atau dibebaskan.
Pemerintah Trump kembali lagi memberalkukan sangsi untuk petinggi Iran buat mendesak Iran kembali pada meja pembicaraan serta akhiri tekad nuklir atau pengembangan dampaknya. Di saat yang serupa, wawasan pilihan militer mendapatkan penampikan luas, seperti terlih...